Dragon Slayer/ICE : End of Journey.

11/18/2021 0
Aku ceritakan bagaimana aku melewati rasa sakit dan impianku itu disini. 
Dan aku pastikan hati dan perasaanku ada didalamnya.
Agar nanti perasaanku lenyap tak bersisa.
------------

Jakarta, 18 November 2021, 10:35.

Terik matahari diiringi suara-suara kendaraan lewat berdesis didepan kantor siang ini.
Saat itu, harapan dan semangatku masih tertancap hebat diatas kepalaku.
Mungkin dia berkata, "inilah semangatmu, jangan sampai kamu kehilangannya." 

Aku tak pernah se-semangat ini untuk melakukan sesuatu.
---- 

Dalam bayangan kepalaku, 
"Mungkin weekend ini akan aku ceritakan bagaimana perasaanku yang sebenarnya." Ucap pikiranku dalam hening ruang server yang sedang aku otak atik itu.

Mungkin aku terlalu egois dan keras kepala diwaktu lalu, tak mau mengalah, juga enggan untuk menurunkan emosi.

Kadang juga aku berdiam dalam diri dan malah terdengar teriak namamu.
Oh tuhan, 
Cobaan macam apa yang engkau buat aku rasakan ini.
Terkadang aku merasa bisa melewati semuanya sendirian.
Tak ada teman atau rekan spesial yang mengiringi setiap usaha dan doa yang aku kerjakan, dan aku merasa semuanya baik baik saja.

Tapi mengapa saat ini aku merasa, 
Sedang membutuhkan seseorang yang bisa melumpuhkan segala duri yang tertancap dalam perjalanan waktu ini?

Dan aku kira, aku menemukannya kemarin.

Seseorang yang bisa aku ajak untuk berbicara, 
Yaa walaupun aku sangat terlihat gugup seperti anak sd yang berusaha mengingat hapalan perkaliannya didepan gurunya.

Aku senang mendengar suaranya, 
Aku senang dengan sikapnya yang agak kasar itu,
Aku senang melihat wajahnya, 
Dan aku tetap senang ketika dia memancarkan aura seperti ingin membunuh ketika aku terus-terusan mengulang percakapannya. Hahaha.
-----

*ting tung
Pesan whatsapp masuk kedalam smartphone yang baru aku beli sebulan lalu.
Reward atas usaha dan kerja kerasku selama satu bulan kerja dikantor baruku ini.

Terpampang nama temanku yang masuk, 
Teman dari seseorang yang aku suka.
Pesannya hanya singkat, tak lebih dari dua baris.
"Pen, ada hal yang harus kamu tau." 
Aku berdiam seketika.
Seribu pertanyaan pun bermunculan didalam kepalaku.
Ada apa ini?
Apa yang terjadi.
----- 

Isi pesannya menimbulkan rasa sakit, 
Sampai-sampai aku harus bergegas keluar ruangan dan sampai di rooftop kantorku yang sedang aku rawat ini.

Aku tak pernah merasa bahwa hal ini akan terjadi.
Sebuah pesan yang membuat telapak tanganku berkeringat.

Oh teman, sesungguhnya aku tak pernah merasa dan ingin menyalahkanmu. 
Kamu tetap temanku selamanya.
Hanya saja, kamu membawakan aku sebuah peringatan yang mungkin kali ini, aku akan menurutinya.

Aku menenteng kursi yang aku hadapkan kedepan kantor diatas atap ini, 
Terpampang jelas Kota Jakarta dengan hiasan awan dan matahari yang menyeruak panas masuk kedalam baju kemejaku ini.
Aku berkeringat.
Tapi aku tak merasa bahwa matahari lebih panas dari perasaan panas atas pesan yang temanku sampaikan 5 menit lalu itu.
-------------

Dear Ice, 
My beloved hearth, 
My cruel world, 
My sun, 
My naga.

Aku akan menceritakan perasaanku disini, 
Sehingga di lain waktu, aku, kamu dan orang lain akan tau kalau aku pernah kembali membuka hati atas orang lain.

Hai ice, semoga kamu sehat selalu disana.
Ini aku, pecundang yang menaruh hati atas kamu.
Seseorang yang sedang berusaha kembali membuka hatinya untuk orang istimewa disana.

Aku tau kamu sedang berjuang untuk keluarga dan dirimu sendiri, semoga kamu mendapatkan kemenangan manis di akhir cerita perjuanganmu itu.
Sayangnya, 
Kemarin hari, aku ingin berada disampingmu untuk berjalan menghadapi dunia fana ini

stuck w/ u

11/10/2021 0

"Apa jadinya jika aku memberitahumu untuk pergi,
Atau aku mengatakan bahwa kau sangat cantik bagiku?
It's affection, always
You'rr gonna see it someday..
My attention for u, 
Bahkan jika itu bukanlah yang kau inginkan.." 

Entah hari ke berapa kita tak lagi saling bicara, 
Aku mulai kehilangan taring,
Sama seperti masa lalu,
Terus menerus dipecundangi.

Terkadang aku membulatkan tekadku untuk berusaha menjauh.
Namun semakin berusaha semakin kuat,

Orang bilang,
Ini adalah hal yang buruk.
Namun apa buruknya jika membuat hatimu senang?

Aku masih menunggu pesan singkat darimu, 
Dan untuk rasa, 
Masih tetap sama.
Still belong to u.