Ice, Chapter 2, "Salah Terka".

10/15/2021



Friday 24 Sept 16.25.

Ketikan chat itu tak kunjung aku kirim,
Hanya sebatas ketik dan hapus,
Terus berulang-ulang hingga notifikasi online dirinya hilang.
Kemudian aku urungkan niatku untuk bercakap itu.

Kembali aku membuka laptop hitamku,
Sekedar memilih lagu untuk menemani rasa sepi ini,
Terlalu menyeramkan untuk berdiam dalam diri,
Malah teriak terdengar namamu.

Aktifitas berulang itu selalu aku kerjakan,
Seolah olah, 
Aku tidak bisa berhenti melihat dan berbicara denganmu,
Aku kira kamu adalah candu baru bagiku. 

Kurasa kamu bersedih semalam,
Stories muram itu aku telaah baik baik, 
Hal apa yang membuatmu bersedih itu,
Ohh mungkin masa lalumu yang menyerang, 
Dan meskipun aku tau hal itu,
Aku tidak bisa berbuat banyak, 
Aku takut mengusik lelahmu itu,
Mungkin aku yang terlalu pecundang,
Atau mungkin kamu yang bahkan tidak ingin diganggu.

Aku berharap, 
Kamu segera kembali,
Karna aku pernah mendengar sesuatu hal yang bagus,
"Sebelum ada dia kamu baik-baik saja,
Dan setelah kamu kehilangan dia,
Kamu juga akan baik baik saja."

Hatimu memang terluka,
Dan pikiranmu menjadi kelam,
Tapi waktu yang dirasanya,
Tak boleh terlalu lama

Karna kamu, 
Berhak untuk terus berbahagia. 
Previous
Next Post »